Kebutuhan ilmu kepada amal perbuatan sangat jelas terlihat tatkala kedua perkara tersebut merupakan tujuan dari penciptaan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk agar mereka mengetahuiNya, dan Alloh menciptakan mereka agar mereka menyembah Alloh.
Dalil pertama yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Alloh Subhanahu
wa Ta’ala dalam akhir ayat dari surat ath-Tholaq:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ
سَمَوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ
لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ
أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi
segala sesuatu. (QS ath-Tholaq: 12)
Kalimat dalam firman Alloh: kholaqo (Allah menciptakan), kemudian lita’lamu
(agar kamu mengetahui), maka ilmu itu tujuan dari penciptaan.
Dalil yang kedua: firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada akhir dari
surat adz-Dzariyat:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ
إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah kepadaKu. (QS adz-Dzariyat: 56)
Ilmu dan ibadah, sebab keduanya penciptaan itu ada, ibadah tidak ada kecuali
dengan ilmu yang bermanfaat yang dapat mendekatkan kepada Alloh Subhanahu
wa Ta’ala.
Barangsiapa yang telah mengetahui (berilmu) kemudian beramal dengan ilmu
tersebut, maka dia telah menunaikan maksud dari penciptaan, berkata ahli ilmu:
“Tauhid yang merupakan sebab diciptakannya kita, dan untuk kita dapat
mencapainya, terdapat dua sisi: sisi yang pertama adalah ilmu dan sisi yang
kedua adalah amal, tauhid dalam hal pengetahuan dan penetapan, tauhid dalam hal
kehendak dan permohonan. Maka sudah menjadi keharusan dari dua perkara tadi
untuk mencapai makna dari ubudiyah, agar seorang hamba menjadi
hambaNya yang sejati, hamba-hamba yang taat kepada Alloh Subhanahu wa
ta’ala dengan sesungguhnya.
Dan barangsiapa yang berilmu namun tidak beramal, maka dia dimurkai,
mendapatkan murka Alloh, sebab dia tidak melaksanakan maksud dari ilmu. Dan
barangsiapa yang beramal dengan kesungguhan yang sangat dalam beribadah namun
tanpa ilmu, maka dia telah tersesat dari jalan Alloh dan jalan yang lurus.
Dalam rangka seperti ini kita disyariatkan untuk membaca apa yang ada dalam
surat al-Fatihah, yang merupakan doa yang sangat agung, merupakan salah satu
dari doa-doa yang paling penting:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
. صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا
الضَّالِّينَ
Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat. (QS al-Fatihah: 6-7)
Orang-orang yang diberi nikmat di sini adalah mereka yang berilmu dan
diamalkan, dan orang-orang yang dimurkai adalah ahli ilmu tanpa amal, dan
orang-orang yang tersesat adalah ahli amal tanpa ilmu. Berkata Sufyan bin
Uyainah rohimahulloh: ”Di antara golongan kita yang rusak dari
kalangan ulama/ahli ilmu maka dia seperti Yahudi, dan di antara golongan kita
yang rusak dari kalangan ahli ibadah maka dia seperti Nashoro
(Nasrani), sebagaimana firman Alloh:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا
التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurot, kemudian
mereka tiada mengamalkanya adalah seperti keledai. (QS al-Jum’ah: 5)
Firman Alloh لَمْ
يَحْمِلُوهَا bermakna tidak
melaksanakan ilmu tersebut, mereka hapal dan memahami hal-hal yang menunjukkan
ilmu tersebut, tetapi mereka tidak mengamalkannya. Dan orang yang jelek dari
golongan ahli ibadah seperti golongan Nashoro, karena Nashoro
merupakan pelaku hal-hal baru dalam agama mereka, melakukan ibadah-ibadah yang
belum pernah Alloh Subhanahu wa Ta’ala turunkan, tidak pernah
disyariatkan dan tidak diijinkan dalam peribadahan kepada Alloh.
(Disadur dari kitab Prof. DR Syaikh Abdurrozzaq al-Badr (hafidhohulloh)
dengan judul Tsamrotu al-’Ilmi wa al-’Amal oleh Maryono, S.Th.I)